Sejak didirikan, SMK Perikanan dan Kelautan Puger
Jember, telah berkomitmen menjadi sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter
kepada seluruh warga terutama siswa-siswinya (selanjutnya disebut
taruna-taruni). SMK Perikanan dan Kelautan Puger Jember menerapkan pendidikan
semi militer. Model pendidikan ini bukan dimaksudkan untuk menanamkan
kekerasan, tetapi untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter. Misalnya
keharusan berpakaian dan berpenampilan rapi, keharusan untuk disiplin dan tepat
waktu di setiap kegiatan di sekolah, dan sebagainya.
Pembentukan karakter di SMK Perikanan dan Kelautan Puger
Jember dilakukan sejak penerimaan taruna baru (PTB; istilah lain dari PPDB), masa orientasi dan latihan dasar
disiplin korps (LDDK) selama sekitar satu minggu yang bekerja sama dengan pihak
militer. Penguatan motivasi dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan gerak jalan
tradisional (Tajemtra) tingkat kabupaten yang rutin diadakan setiap tahun untuk
menanamkan disiplin, kerja keras, dan cinta lingkungan. Keikutsertaan dalam
gerak jalan ini juga membuahkan hasil yang membanggakan karena hampir setiap
tahun SMK Perikanan dan Kelautan Puger Jember selalu menjadi juara pertama. Kegiatan
gerak jalan ini diikuti dengan pelantikan taruna dengan mengenalkan mereka
kepada para tokoh masyarakat dan pejabat baik di tingkat propinsi atau daerah utamanya
di bidang perikanan dan keluatan dengan harapan mereka termotivasi untuk turut
sukses.
Di tahun awal akademik, SMK selalu mengadakan studi tur
yang dikhususkan untuk kelas X dengan mengunjungi berbagai instansi dan
perusahaan yang berhubungan dengan bidang perikanan dan kelautan. Beberapa
titik kunjungan (barat: Probolinggo, Surabaya, Tuban, Lamongan dan Gresik;
timur: Banyuwangi dan Bali) juga merupakan mitra kerja untuk setiap program
keahlian. Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan dunia kerja serta tempat
pendidikan dan latihan yang harus dijalani taruna-taruni begitu mereka ada di
tahun kedua dan ketiga.
Pemberian motivasi secara rutin juga dilakukan setiap
upacara atau apel pagi dan siang, pada saat KBM, pada saat pelaksanaan prakerin
baik di dalam atau di luar SMK, juga pada saat kegiatan pengembangan diri
(kegiatan ekstrakurikuler). Inilah yang membedakan SMK Perikanan dan Kelautan
Jember dengan SMK lain di kabupaten Jember.
Sebagai sekolah yang mempunyai visi menjadikan
taruna-taruninya agamis, SMK Perikanan dan Kelautan Jember kini sedang merencanakan
membangun konsep pendidikan ‘taruna santri’. Konsep ini secara ringkas dapat
dipahami dengan tujuan agar mereka mempunyai kedisiplinan layaknya taruna
(tentara atau prajurit) dan berakhlak mulia layaknya santri. Sekalipun bukan
sekolah keagamaan, tetapi para pendidik, utamanya kepala SMK menyadari betapa
pentingnya menanamkan pendalaman akidah dan akhlak mulia kepada taruna-taruni
mereka sejak awal dengan tujuan selain untuk membentengi mereka dari pergaulan
bebas dunia modern juga untuk menyiapkan mereka menjadi sumber daya manusia
yang berpegang teguh terhadap prinsip agama.
Berbeda dengan sekolah lain, penerapan konseling di SMK
Perikanan dan Kelautan Puger Jember secara khusus langsung ditangani oleh wali
kelas. Kedekatan emosi dengan taruna dan komunikasi intensif dengan para wali
taruna ternyata juga efektif untuk memotivasi taruna untuk terus berinovasi di
bidang perikanan dan kelautan, membantu menyelesaikan permasalahan serta
meningkatkan semangat belajar mereka.
Komentar
Posting Komentar